Batik Modern dan Batik Tradisional

Batik Modern dan Batik Tradisional. Apa sih Perbedaannya?

Batik modern dan batik tradisional adalah salah satu kerajinan dan karya leluhur kita yang cukup mendunia. Tak heran jika orang Indonesia minimal memiliki satu baju batik di almarinya, apalagi jika sering mendatangi acara formal. Modelnya yang beragam dan desain yang unik adalah bukti perkembangan batik dari waktu ke waktu.

Modifikasi Batik Modern dan Batik Tradisional dari Waktu ke Waktu

Mengapa batik bisa berbaur di era modern? Ya, karena semakin hari semakin dikembangkan modifikasi dalam model dan pola dalam proses pembuatan yang lebih modern. Apalagi kini batik bisa berbaur untuk outfit dalam keseharian generasi millenial.

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa lebih bebas memakai batik di setiap aktivitas mereka. Melihat fenomena ini, tak heran jika banyak desainer dan perancang busana mulai melirik dan menjadikan batik sebagai inspirasi trend fashion yang elegan dan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.

Jadi, apa saja sih perbedaan batik modern dan batik tradisional?

Apa itu Batik Modern dan Batik Tradisional?  

Perkembangan batik dalam dunia fashion yang membawa aneka karya baru yang patut diapresiasi.

Beragam model dan motif batik yang berkembang membuat banyak banyak gagal paham dalam mengidentifikasi perbedaan batik modern dan batik tradisional.

Berikut adalah perbedaan batik modern dan batik tradisional yang harus kamu tahu.

1. Batik Modern

Motif batik modern

Motif batik modern (sumber: wolipop.detik.com)

Batik modern biasanya bermotif bebas, seperti flora, fauna, bunga, boneka dan berbagai motif unik lainnya. Coraknya sendiri tak mengandung makna simbolik tertentu sehingga lebih fleksibel dipakai di momen apa pun.

Pewarnaan batik modern pun cukup simpel dan menawarkan nuansa warna ceria, seperti merah, kuning, ungu, hijau atau biru. Proses pembuatan batik modern hampir sama dengan pembuatan batik klasik namun dari segi desain serta pewarnaan pakaian batik modern disesuaikan pada citarasa seni pembentuk design serta bergantung bahan-bahan pewarnanya.

Batik modern berkembang pesat menjadi batik pada bahan katun lurik, bahan sprei, bahan piyama, bahan poplin, bahan wool dsb.

2. Batik Tradisional (Klasik/Lawas)

Batik tradisional biasanya memiliki motif seperti parang, kawung, ceplok, atau sentuhan tradisi luar Indonesia seperti motif pagoda, geometris, ular, barong dsb. Cenderung mengarah ke warna basic, seperti hitam, putih atau coklat dan karakteristik motif batiknya disesuaikan dengan daerah asal.

Batik Modern dan Batik Tradisional - batik kawung

Batik Kawung, Motif batik tradisional (sumber: idntimes.com)

Batik klasik dinilai memiliki cita rasa seni yang besar karena dikerjakan secara rumit. Tak hanya itu, waktu penyelesaiannya pun cukup panjang, bisa berminggu-minggu. Biasanya, batik tradisional dibuat dengan kain yang halus dan berkualitas.

Untuk batik tradisional Jawa, biasanya lapisan motifnya terikat dengan aturan tertentu sehingga di pembatik harus lebih berhati-hati. Batik tradisional bertabiat terikat dengan ketentuan paling utama dalam perihal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19).

Oh ya, harga batik tradisional juga cenderung lebih mahal dibanding dengan harga batik modern.

***

Ternyata asyik juga ya mempelajari perbedaan kedua batik tersebut, serta bisa mengintip contoh batik tradisional dan batik modern yang tak lekang ditelan waktu. Semoga bermanfaat 🙂

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *